4 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Membangun Rumah Bergaya Tropis

Penulis : Sabrina Alisa

Terletak di sepanjang garis khatulistiwa, Indonesia adalah negara kepulauan tropis terbesar di dunia. Curah hujan dan kelembapan yang tinggi serta sinar matahari sepanjang tahun merupakan salah satu ciri iklim tropis di Indonesia.

Kondisi tersebut yang menjadi penyebab hangatnya suhu udara di Indonesia berkisar antara 27-30 °C pada siang hari dan 25-27 °C pada malam hari. Ini tidak hanya mempengaruhi kebiasaan dan gaya hidup masyarakat, tetapi juga cara desain bangunan.

Sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia bahkan sudah merancang rumah-rumah tradisional yang cocok dengan iklim tropis. Rumah dengan bukaan besar dipilih alih-alih bangunan yang berdinding tebal dan bukaan kecil.

Hingga kini, rumah dengan desain tropis masih menjadi tren yang layak diaplikasikan di Indonesia. Berikut ini yang patut diperhatikan bila kita ingin membuat rumah dengan desain tropis.

1. Menerapkan Konsep Open Space atau Serba Terbuka

Keterbukaan mungkin bisa menjadi kata yang cocok untuk menjelaskan hasil dari suhu hangat di Indonesia. Karenanya, bangunan dengan dinding tebal dan bukaan kecil untuk menghasilkan kehangatan jarang ditemukan di negeri ini.

Sebaliknya, kita dapat dengan mudah melihat bangunan dengan dinding tipis, bukaan besar, dan atap yang luas sebagai reaksi terhadap iklim.

Fitur-fitur ini, jika direncanakan dengan baik, dapat mengurangi penggunaan AC dan penerangan tambahan pada siang hari di dalam gedung. Banyaknya sinar matahari juga bisa membantu membuat rumah tidak terlalu lembap, terutama bila ada bukaan yang memungkinkan sirkulasi udara di dalam rumah.

Kemungkinan untuk mengintegrasikan fitur alam di kawasan tropis adalah domain tempat para arsitek paling banyak bereksperimen. Bukaan saja, sebagai salah satu pendekatan paling utama untuk mengintegrasikan alam, dapat menghasilkan berbagai desain, misalnya bentuk jendela dan pintu sebagai bukaan, atau bahkan ruangan yang didesain tanpa pembatas dinding.

Walaupun mengandalkan bukaan untuk mendapatkan cahaya alami serta sirkulasi udara yang baik, beberapa waktu bisa terjadi suhu panas yang justru membuat rumah dengan bukaan besar menjadi tidak nyaman.

Cara yang bisa dilakukan adalah memperhatikan tinggi plafon dan luas bukaan di rumah.

Dilansir dari situs bobvila.com, langit-langit tinggi memberi ruangan nuansa terang dan lapang serta menambah kemegahan pintu masuk dan tangga. Meskipun langit-langit yang lebih rendah dapat menciptakan rasa tenang dan nyaman, jika terlalu rendah, ruangan bisa terasa gelap dan sempit.

Idealnya, jarak antara lantai dengan plafon adalah 3,2 m – 3,4 m. Lebih dari angka ini, maka rumah akan semakin baik dihuni. Ini dikarenakan hawa panas yang bersumber dari atap, lalu masuk ke plafon, dan kemudian turun ke dalam ruang, akan semakin tereduksi dengan jarak yang panjang.

Tak cuma itu, material yang digunakan untuk langit-langit juga mempengaruhi, salah satunya adalah memakai dak beton.

Lantai bawah kadang terasa jauh lebih sejuk daripada lantai atas karena ruang bawah telah terhalangi oleh dak beton lantai 2 sehingga panasnya tak diteruskan ke bawah. Kita pun bisa juga menggunakan dak beton untuk plafon lantai atas agar terasa sejuk.

Selain itu, kita juga bisa menggunakan aluminium foil. Aluminium foil adalah pelapis anti panas yang berfungsi sebagai isolasi atap. Material ini dipercaya dapat memantulkan panas hingga 97%. Namun, seberapa besar efektivitas bahan itu tergantung dari jenis dan tebalnya.

Pemasangan aluminium terbilang praktis jika atap belum terpasang, karena bahan ini cukup dijepit di antara reng dan kaso. Jika konstruksi rangka atap sudah jadi, caranya adalah lepas genting, pasang aluminium foil di kaso lama, lalu jepit dengan kaso baru. Akan tetapi, teknik ini hanya bisa dilakukan pada rangka atap kayu, bukan baja ringan.

Plafon kayu juga bisa menjadi pilihan. Ada banyak kelebihan dari plafon yang satu ini, yaitu memberikan kesan mewah dan natural, mudah dipasang, tak ada penyusutan, dan mampu meredam suhu udara dan panas dengan sangat baik. Terlebih saat musim dingin, plafon kayu bisa menjaga suhu ruangan tetap hangat.

Walau begitu, ada beberapa kekurangan dari plafon kayu, yakni harganya yang cukup mahal dan rawan rayap dan mudah berjamur bila digunakan pada tempat lembap.

Untuk itu, penting bagi kita menyemprotkan cairan anti rayap secara teratur ke seluruh bagian. Hal ini bisa langsung dikonsultasikan ke ahlinya. Tak cuma itu, rayap tidak menyukai tempat yang terang dan kering sehingga pastikan membangun ventilasi yang memadai sehingga sinar matahari dapat masuk ke tiap sudut rumah. Dengan begitu, furnitur berbahan kayu pun tidak akan mudah dimakan rayap.

Keramik yang rusak dapat menyebabkan uap air lebih mudah masuk ke dalam rumah. Akibatnya, kondisi rumah menjadi lembab. Belum lagi jika rumah kamu mengalami kebocoran pada pipa tertentu, maka kadar kelembapan di dalam rumah akan meningkat. Maka tidak heran jika rayap menjadi terpancing untuk masuk ke dalam rumah. Oleh karena itu, jangan meremehkan kerusakan kecil.

Cara membasmi rayap ini adalah dengan memperbaiki setiap keramik yang rusak sebelum rayap masuk dan membangun koloninya. Selain itu, cegah kebocoran pada pipa rumah yang mungkin terjadi agar tidak merembes kemana-mana.

Plafon kayu juga tidak tahan api. Saat terjadi kebakaran, plafon kayu justru memperbesar api dan mudah merambatkan api ke segala penjuru rumah.

Pengerjaan plafon kayu pun lama dan lebih sulit, karena ukuran kayunya yang tidak presisi sehingga harus menggunakan banyak sambungan.

Pastikan bahwa alat-alat listrik yang kita gunakan dalam keadaan baik, dan tidak punya kemungkinan meledak, hubungan arus pendek, terlalu panas, atau terbebani cukup berat. Dalam memakai peralatan seperti kompor listrik, pastikan bahwa alat berfungsi dengan baik dan tidak panas kabelnya, atau semacam itu.

Sistem listrik dan kabel-kabel perlu dicek kembali apakah ada yang perlu diganti, konsultasikan dengan ahli listrik agar listrik rumah tidak terbebani terlalu berat pada titik-titik tertentu karena rawan terbakar.

Dalam menggunakan peralatan listrik, sebaiknya tidak menghubungkan banyak peralatan pada satu stop kontak. Perhatikan bila ada tanda-tanda peralatan atau kabel listrik mulai rusak, seperti menghitam, terbakar, meleleh, dan sebagainya.

Di daerah dapur, usahakan agar kompor berada dalam jarak aman dari benda-benda mudah terbakar, letakkan tabung gas ditempat yang bersih, kering agar tidak berkarat, dan bila diletakkan diluar, harus dibuatkan rumah-rumahan yang kering, berventilasi baik. Bila terdapat tanda-tanda gas bocor, sebaiknya kita membuka lebar-lebar semua pintu dan jendela, serta jangan menghidupkan peralatan listrik, segera hubungi ahli atau orang yang bisa membantu kita mengatasi masalah ini.

Bagi keluarga dengan perokok, jangan merokok disembarang tempat, selain karena unsur bahaya rokok bagi kesehatan. Gunakan asbak dan jangan meninggalkan rokok dalam keadaan menyala. Berhati-hatilah dalam membuang puntung rokok kita. Hal tersebut bisa menjadi solusi agar tak terjadi kebakaran di rumah.

2. Ventilasi

Keadaan yang “serba terbuka” juga bisa didapatkan dari ventilasi di rumah. Biasanya, rumah dengan tema tropis ini memiliki jendela yang lebar, sehingga menghadirkan sirkulasi udara yang baik dan membuat rumah menjadi lebih adem.

Ya, seperti yang kita tahu, sirkulasi udara termasuk komponen vital sehingga harus diatur sedemikian rupa dalam arsitektur. Sirkulasi yang baik tercipta dari ventilasi yang baik juga.

Tak hanya menghadirkan sirkulasi udara yang baik saja, terdapat banyak manfaat lain dari ventilasi udara, seperti:

a. Mengurangi kelembapan dalam rumah

b. Mengeluarkan polusi dari dalam rumah

c. Melindungi kesehatan paru-paru dan terhindar dari penyakit berbahaya

d. Membantu menurunkan konsentrasi senyawa organik yang mudah menguap dari produk pembersih dan cat.

e. Menghilangkan kepengapan

f. Menghangatkan ruang karena lubang ventilasi juga bisa menjadi jalan masuk bagi sinar matahari

g. Menghemat energi

Tak hanya itu, dilansir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999, rumah sehat, yakni bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif memiliki beragam kriteria, di antaranya mengatur soal ventilasi dan kualitas udara.

Kualitas udara yang baik untuk menciptakan rumah sehat adalah sebagai berikut:

  • Suhu udara nyaman, antara 18 – 30 oC;
  • Kelembaban udara, antara 40 – 70 %;
  • Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam;
  • Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni;
  • Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam;
  • Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.

Sementara itu, luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

Memiliki ventilasi besar juga menimbulkan beberapa “masalah” tersendiri, misalnya polusi udara serta banyak serangga yang juga ikut masuk ke rumah.

Bagi yang sedang membangun rumah baru, perhatikan posisi pintu dan jendela. Pertimbangkan kecenderungan arah angin di daerah lokasi hunian kita.

Posisikan pintu dan jendela agar bisa menangkap aliran angin dengan nyaman dan lancar. Manfaatkan rancangan tanaman dan pagar di luar rumah untuk membantu menyalurkan angin ke dalam rumah.

Dan pada saat yang bersamaan, desainnya akan membantu mengurangi hembusan angin yang terlalu kencang.

Namun, bagi yang telah menempati rumah dengan ventilasi menghadap langsung ke jalan bisa memakai kasa untuk jendela dan lubang angin. Selain meminimalisir nyamuk yang masuk, pemakaian kasa juga bisa meminimalisir polusi yang masuk ke dalam rumah.

Selain itu, kita juga bisa menambahkan exhaust fan untuk membantu melancarkan sirkulasi udara rumah dengan mengeluarkan udara “kotor” dan kelembapan. Sebaiknya pasang exhaust fan pada area kamar mandi dan dapur, wilayah di rumah yang paling tinggi tingkat kelembapannya.

Sistem ventilasi silang juga sangat membantu dalam menciptakan sirkulasi udara rumah yang baik. Pada sistem ini, setiap ruangan hendaknya memiliki dua bukaan yang berhadap-hadapan, sebagai tempat keluar masuknya udara.

Satu bukaan hendaknya berada di bagian atas ruangan sebagai tempat keluarnya udara panas dari dalam hunian. Sementara, satu bukaan lain hendaknya berada di sisi yang berlawanan, misalnya posisi lebih rendah sebagai tempat masuknya udara.

Kita juga perlu memahami prinsip dari pergerakan udara itu sendiri. Udara panas cenderung lebih ringan, sehingga akan bergerak lebih tinggi daripada udara yang lebih dingin. Untuk memastikan udara panas dapat keluar, buatlah bukaan yang berada di bagian atas hunian.

Sebuah skylight yang dapat dibuka-tutup misalnya, merupakan solusi agar udara panas dapat keluar. Untuk mendukung pergerakan udara yang lebih maksimal, buatlah bukaan yang berada di area lebih rendah, seperti jendela atau cukup dengan membuka pintu.

Walaupun dapat membuat rumah lebih terang dengan banyak masuknya sinar matahari, hal ini juga patut dibatasi lo! Paparan sinar matahari yang terlalu banyak juga bisa mengganggu sirkulasi udara di ruangan.

Suhu ruang dapat meningkat sehingga bisa mengubah udara dingin menjadi udara panas. Siasatilah dengan memasang kanopi pada jendela dan ventilasi sehingga sebagian panas bisa dipantulkan kembali ke udara, sirkulasi di dalam ruangan pun tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kaca yang dapat mengatur penyerapan sinar ultraviolet, saat terpapar matahari secara langsung, warna kaca berubah buram sehingga lebih sedikit menyerap panas.

Material-material yang mengandung senyawa kimia dapat memengaruhi kelancaran sirkulasi karena secara langsung memengaruhi kualitas udara di ruangan.

Udara yang semula bersih kemudian terkontaminasi dan menghambat sirkulasi. Material pelapis seperti cat dan pelapis kayu dapat menurunkan kualitas udara di sekitar ruangan.

Oleh karena itu, gunakanlah cat dan pelapis antitoksin dan perbanyak penggunaan material alami seperti kayu dan bambu.

Kelancaran sirkulasi di dalam rumah dapat memberikan keuntungan baik untuk kesehatan tubuh maupun kesehatan rumah. Ruangan dengan sirkulasi udara yang lancar mencegah kotoran, jamur, dan bakteri yang sering muncul menyebabkan kerusakan bangunan ataupun penyakit.

3. Pemakaian warna

Salah satu “ciri” dari rumah bergaya tropis adalah pemilihan warna. Tak banyak yang tahu, warna tertentu bisa berpengaruh pada suasana hati dan perilaku orang, terutama anak-anak.

Setiap warna dapat secara negatif atau positif mempengaruhi mood dan perilaku penghuni. Hal tersebut tentunya mempengaruhi keseluruhan suasana ruangan.

Warna adalah alat desain canggih yang dapat membuat ruangan di rumah kita terasa lebih tenang, ceria, nyaman, atau dramatis. Warna juga bisa membuat ruangan kecil terasa lebih besar atau ruangan yang luas terasa lebih intim.

Dilansir dari WebMD, Kate Smith, seorang konsultan warna dari Lorton, Virginia, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kita harus terlebih dahulu mempertimbangkan fungsi utama setiap ruangan. Selanjutnya, pilih warna yang dominan.

Meskipun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, konsultan warna mengatakan beberapa rona bekerja lebih baik daripada yang lain dalam mendorong aktivitas tertentu.

Kate Smith memberi contoh bahwa tak masalah membawa desain masa kecil kita saat tumbuh dewasa, misalnya dalam psikologi warna, dapur sebaiknya berwarna hangat, seperti merah, kuning, oranye karena akan merangsang nafsu makan, tapi kita hidup dengan melihat dapur berwarna putih dan biru, tak masalah jika warna yang sama dengan masa kecil diaplikasikan kembali.

Kita juga bisa menghindari warna yang merangsang nafsu makan tersebut apabila kita tengah diet. Sehingga, tidak ada patokan pasti untuk mewarnai rumah, yang ada hanya warna bisa mempengaruhi suasana hati dan perilaku orang

Ada warna yang cocok untuk gaya rumah tertentu, tetapi jangan takut untuk menjadi kreatif.

Bagi rumah bergaya tropis, warna terang bisa menjadi pilihan. Warna juga bisa mengatasi suhu yang panas.

Dalam teori warna disebutkan, warna terang akan memantulkan panas dan warna gelap akan menyerapnya. Ini juga berlaku pada bangunan. Maka pilihlah warna-warna cerah (putih atau peach/warna yang bercampur putih) untuk cat eksterior rumah.

Warna permukaan dinding dan atap, walaupun tak terlalu signifikan, juga memengaruhi daya serap panas.

Warna-warna seperti putih, krem, kuning terang dan warna terang lainnya memiliki kemampuan untuk memantulkan sinar matahari lebih baik ketimbang warna-warna gelap semacam cokelat, merah, abu-abu, hijau tua dan kuning kunyit.

Karena dipantulkan, otomatis radiasi matahari yang diserap kulit bangunan menjadi lebih sedikit. Itu sebabnya bangunan-bangunan di negara tropis lebih dianjurkan menggunakan warna terang.

Sebagai informasi, warna putih memiliki tingkat penyerapan sebesar 20—30%, warna cerah 40—50%, warna gelap sebesar 70%—80%, sedangkan warna hitam sebesar 90—100%.

Kasar tidaknya permukaan luar juga berpengaruh. Permukaan yang kasar bersifat menyerap panas sedangkan permukaan halus bersifat memantulkan.

4. Tanaman

Rumah bergaya tropis kurang lengkap rasanya jika tak ada hijau-hijau di hunian kita. Namun, lahan yang semakin sempit pada hunian minimalis membuat kita harus memutar otak dalam menghadirkan ruang hijau di rumah.

Memang, memiliki taman di rumah menjadi impian bagi sebagian orang. Walau terbentur lahan, kita tetap bisa menghadirkan tanaman di hunian, salah satunya dengan membuat spot tanaman di rumah.

Kita bisa menggunakan tanaman hias khusus indoor sehingga selain membuat rumah lebih hijau, penanganannya pun terbilang mudah. Apabila memiliki lahan yang sempit, kita bisa membuat hanging garden, yakni menggantung pot tanaman, vertical garden, yakni teknik menanam secara vertikal, dan rooftop garden, yaitu menjadikan atap rumah sebagai tanaman.

Kehadiran ruang hijau merupakan oase karena sirkulasi udara tetap terjaga. Di samping sebagai sirkulasi agar suhu dalam rumah tetap nyaman, ruang hijau juga bermanfaat sebagai relaksasi pagi penghuninya.

Menambahkan tumbuhan ke ruang interior dapat meningkatkan kadar oksigen. Selama fotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Sedangkan pada malam hari, fotosintesis berhenti, dan tumbuhan biasanya bernafas seperti manusia, menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida.

Sebuah studi di Universitas Pertanian Norwegia mendokumentasikan bahwa menggunakan tanaman di ruang interior juga dapat mengurangi timbulnya kulit kering, pilek, sakit tenggorokan dan batuk kering.

Ya, tumbuhan bisa memurnikan udara dengan menarik kontaminan ke dalam tanah, di mana mikroorganisme zona akar mengubah senyawa berbahaya menjadi makanan untuk tanaman dan juga bisa untuk memulihkan serta meningkatkan penghuni rumah.

Untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi kelelahan dan stres, tempatkan satu tanaman besar (pot berdiameter 8 inci (sekitar 20cm) atau lebih besar) setiap 129 kaki persegi (12 meter persegi).

Untuk menjernihkan udara, gunakan 15-18 tanaman dalam pot berdiameter 6-8 inci (15-20cm) untuk rumah seluas 1.800 kaki persegi (167 meter persegi).

Kira-kira satu tanaman yang lebih besar atau bisa dengan 2 tanaman yang lebih kecil (pot 4-5 inci atau 10-12cm) setiap 100 kaki persegi (9 meter persegi).

Walau begitu, ada beberapa tanaman indoor yang mempunyai racun sehingga harus mendapat perhatian khusus jika ingin memeliharanya.

Misalnya, tanaman dolar. Sebuah penelitian terbaru mengatakan bahwa seluruh bagian dari tanaman dolar ini beracun karena mengandung senyawa oksalat, sehingga dapat menyebabkan kulit iritasi dan gatal-gatal.

Sehingga, kita harus meletakkannya jauh dari jangkauan si kecil dan orang lain dan ketika berniat memindahkannya, gunakan sarung tangan.

Ada pula caladium atau tanaman kuping gajah. Warna tumbuhan yang satu ini memang memikat mata, tetapi memiliki racun. Daun kuping gajah dapat menyebabkan dinding saluran pernapasan membengkak bahkan menutup jalan masuk dan keluarnya udara.

Apabila sampai tertelan dapat memicu terjadinya pembengkakan pada lidah dan mulut. Dalam jangka panjang, efeknya dapat mengakibatkan kesulitan bernapas.

Jika terjadi kontak dengan kulit, seperti menggosokkan ke kulit, bisa menyebabkan gatal dan seperti ada sensasi terbakar.

Tanaman hias lily juga mempunyai racun yang cukup berbahaya terutama untuk hewan peliharan kita seperti yang disebutkan US Food and Drug Administration dalam sebuah penelitiannya.

Lily bisa menyebabkan sakit perut dan muntah-muntah. Jika tertelan hewan peliharaan kita bisa menyebabkan gagal ginjal akut hingga kematian.

Sumber Foto: pinterest.com

Sumber:

  • http://tropical-architecture.blogspot.com/2011/02/what-is-tropical-architecture.html#:~:text=Tropical%20architecture%20is%20a%20branch,influence%20on%20the%20tropical%20surroundings%20.
  • https://indonesiadesign.com/story/tropical-architecture
  • https://archinesia.com/a-showcase-of-tropical-architecture-and-openness/
  • https://www.bobvila.com/articles/standard-ceiling-height/#:~:text=Here’s%20how%20to%20choose%20a,minimum%20of%20one%20foot%20higher.
  • https://www.dekoruma.com/artikel/61466/cara-membasmi-rayap-alami
  • https://www.archify.com/id/archifynow/tips-agar-rumah-berplafon-rendah-tetap-terasa-adem
  • https://www.dekoruma.com/artikel/59893/manfaat-ventilasi-rumah
  • http://kotaku.pu.go.id/view/3063/tentang-rumah-sehat-
  • https://cantik.tempo.co/read/1398857/selain-ventilasi-6-cara-ini-membuat-sirkulasi-udara-di-rumah-jadi-baik
  • https://www.dekoruma.com/artikel/83088/memperbaiki-sirkulasi-udara-di-rumah
  • https://idea.grid.id/read/092209723/di-rumah-tropis-warna-makin-terang-makin-baik-ini-alasannya?page=all
  • https://www.truevaluepaint.com/color-101/color-psychology/
  • https://www.hgtv.com/design/remodel/interior-remodel/the-psychology-of-color
  • https://www.webmd.com/women/features/color-psychology
  • https://www.bioadvanced.com/articles/5-benefits-houseplants
  • https://mediacerita.com/cara-mewujudkan-ruang-terbuka-hijau-pada-rumah-hunian-minimalis/
  • https://www.popmama.com/life/home-and-living/fx-dimas-prasetyo/sering-tertipu-keindahannya-ini-dia-tanaman-hias-beracun/6
Shopping Cart