Rumah Akasia adalah nama yang kami berikan untuk projek ini, yang berlokasi di Depok.
Tema yang dipilih oleh pemilik rumah adalah Modern Industrial, dimana sang pemilik rumah, kebetulan telah memiliki beberapa koleksi furniture bertema sama.
Bangunan rumah, memiliki luas tanah sekitar 87 m², dengan luas bangunan kurang lebih 140 m².
Penampakan bangunan, tidak berubah terlalu banyak. Namun untuk mendapatkan kesan industrial pada tampak depan bangunan, kami dan pemilik rumah, memutuskan untuk menggunakan material batu alam andesit bakar abu-abu rata mesin, sebagai aksen utama.
Selain itu, kami memilih kusen jendela, railing balkon dan pagar berbahan metal berwarna hitam, yang dipadukan dengan roster.
Untuk cat luar, kami menggunakan cat Nippon Paint berwarna picket fence. Sementara untuk area balkon, kami mengaplikasikan cat Nippon Paint warna violet whisper. Selain itu, untuk menetralisir kesan kaku dan dingin pada garasi dan balkon, kami juga menambahkan tanaman gantung yang memberikan atmosfer melembutkan.
Adapun area depan, dibagi menjadi 4 fungsi ruang terbuka. Yaitu garasi kapasitas 1 mobil, pintu masuk pagar dan jalan setapaknya, teras depan pintu masuk utama, serta taman.
Khusus taman, dipisahkan dengan partisi hollow alumunium motif kayu, yang diaplikasikan pada pintu masuk pagar dan jalan setapak.
Karena posisi taman berada tepat di depan kamar tidur utama, maka taman dibuat agar tidak terbuka langsung dengan garasi dan jalur setapak pintu masuk. Hal ini ditujukan, agar kamar tidur utama, memiliki pemandangan keluar yang lebih asri. Dan sistem partisi semi-terbuka, ditujukan untuk menjaga privasi di kamar tidur utama.
Kita berlanjut ke interior setiap ruangan.
Diawali dengan ruang tamu/foyer di lantai 1. Antara ruang tamu/foyer dengan ruang TV, ruang makan dan kitchen set, disekat dengan partisi alumunium motif kayu. Untuk sofa di ruang tamu, kami memanfaatkan kembali sofa 2 dudukan lama yg dimiliki oleh pemilik rumah. Mengingat luasan yang terbatas dan untuk memberikan kesan ruangan tetap luas, maka kami memilih partisi sebagai pembatas antar-ruang.
Beranjak ke ruang keluarga, ruang tersebut dijadikan satu dengan ruang makan dan dapur. Kedua ruangan ini, hanya dipisahkan dengan kabinet pembatas yang bisa bergerak bebas, sehingga jika ada acara keluarga, kabinet dapat dipindahkan secara fleksibel.
Posisi meja makan, sejajar lurus dengan tv. Hal ini sesuai dengan permintaan pemilik rumah, yang ingin tetap dapat menyaksikan program tv kesayangannya, sambil menyantap hidangan. Selain itu, komposisi ini juga memudahkan sang nyonya rumah, untuk mengawasi putra/putrinya yang masih kecil-kecil, saat sedang bermain dan beraktivitas di area tv.
Untuk desain di ruang keluarga, kami buat agar dapat berkembang, sejalan dengan pertumbuhan anak-anak. Desain tersebut, merupakan hasil pertimbangan yang cermat dan matang, agar dapat selaras mengikuti perkembangan anak-anak, hingga mereka dewasa nanti.
Ketika beranjak pada fase tertentu saat anak-anak mulai besar nanti, pemilik dapat mengganti sofa lama mereka, dengan sofa sudut Holmsund atau Freheten dari Ikea.
Untuk area dapur, terdapat akses menuju taman dalam. Taman dalam ini, berfungsi sebagai area bermain semi-outdoor untuk anak, dan juga untuk mendukung hobi pemilik yang senang bercocok tanam.
Untuk memperkuat kesan industrial, kami memilih meja makan dengan bahan material dari metal, yang dipadukan dengan kayu.
Kusen pintu lipat yang menjadi akses ke taman dalam, menggunakan kusen alumunium hitam dengan motif pintu Parisian. Sedangkan untuk dapur, dibuat semi-modern dengan penggunaan warna-warna monokrom yang terbatas pada warna hitam, putih dan metal stainless steel.
Taman dalam juga memiliki fungsi lainnya, yaitu sebagai area sirkulasi udara. Hal ini sangat diperlukan, untuk menjaga kesehatan udara di dalam rumah. Di samping itu, taman dalam juga membantu mempercepat hilangnya bau-bauan yang dihasilkan saat proses memasak.
Berlanjut ke kamar tidur utama. Ukuran kamar tidur dan furniture yang digunakan, tetap sama. Perubahan yang diterapkan, hanya pada dinding belakang headboard, dengan menggunakan bata tempel warna putih, headboard modern berwarna hitam, dan lampu dinding Ranarp dari Ikea yang memiliki tema industrial.
Warna gandum, dipilih sebagai warna dominan kamar tidur utama. Sementara jendela, tetap menggunakan kusen alumunium putih, namun diberi aksen berupa pengaplikasian krapyak, sesuai dengan permintaan pemilik rumah. Semua komposisi ini, cukup menguatkan unsur industrial, walaupun tidak terlalu kental.
Mengingat ukuran kamar yang terbatas, maka jendela kamar diperbesar dan diarahkan ke taman depan. Ini untuk mendapatkan sinergi antara ruang dalam dan ruang luar yang menyatu, sehingga memberikan ilusi ruangan yang lebih luas dan terang.
Kamar mandi lantai 1 berposisi dibawah tangga dan tidak mengalami perubahan ukuran. Namun posisi lantainya, diturunkan beberapa step, sehingga bisa mendapatkan ketinggian shower yang ideal. Selain itu, penambahan fungsi wastafel, agar saluran air bersih dan air kotor, dapat lebih tertata. Untuk mendapat kesan industrial, terdapat partisi ukuran kecil dengan material aksen metal dan alumunium warna hitam dove, yang diperkuat dengan pemasangan tegel kunci motif warna hitam putih.
Berpindah ke kamar mandi lantai 2, yang memiliki posisi di depan tangga.
Penataan pada kamar mandi lantai 2 ini, hampir sama dengan kamar mandi di lantai 1. Dimana digunakan unsur-unsur industrial. Perubahan lebih ditekankan pada zona basah dan kering, yang dilanjutkan dengan pelevelan ulang lantai. Dan sama seperti kamar mandi di lantai 1, kamar mandi di lantai 2 juga mendapatkan penataan ulang pada pemipaan air bersih dan kotornya.
Untuk bahan material yang digunakan, disamakan dengan kamar mandi lantai 1, sehingga memiliki korelasi dan kesamaan tema.
Berlanjut ke kamar anak perempuan. Warna dusty pink menjadi pilihan untuk kamar tidur ini. Di usianya saat ini, sang anak sudah bisa ikut bersama memilih warna untuk kamar tidurnya sendiri.
Dekorasi saat ini, masih bertema anak-anak yang baru memasuki usia sekolah dasar, dengan penempatan ornament pernak pernik anak, seperti boneka dan meja belajar.
Kamar tidur anak tersebut, mendapatkan tambahan luasan dan balkon untuk mendukung kebutuhan perkembangan anak perempuan tersebut, hingga dewasa nanti. Dengan kata lain, dekorasi saat ini, dibuat dengan penekanan agar dapat mengakomodasi kebutuhan anak, hingga nanti anak tersebur beranjak dewasa, dan sudah dapat bebas mengekspesikan dirinya.
Untuk kamar tidur anak laki-laki, dipilih warna dominan, hijau toska. Permintaan khusus pada kamar anak laki-laki adalah, papan panjat untuk melatih keaktifan gerak anak,serta beberapa pendukung permainan lainnya, yang dapat merangsang kreativitas dan tumbuh kembang anak, yang saat ini masih berusia 3 tahun.
Untuk kamar adik, tidak ada balkon. Tapi diaplikasikan jendela besar sistem geser, untuk memberikan kesan luas pada kamar. Saat ini, area di dekat jendela tersebut, difungsikan sebagai area bermain. Tapi kedepannya, dapat dikembangkan menjadi area belajar.
Apabila pada saat ini belum diperlukan lemari baju berukuran besar di kedua kamar anak tersebut, maka untuk sementara waktu, dapat menggunakan laci baju dulu. Dan nanti ketika anak sudah dewasa, dapat diterapkan penggunaan lemari baju yang besar.
Selasar lantai dua, di desain dengan sederhana, dengan menempatkan 2 furniture bertema industrial berupa kabinet serbaguna di dekat area menuju kamar mandi, dan rak sepatu di selasar menuju ruang cuci jemur dan kamar anak-anak.
Untuk memberikan kesan industrial, maka diberikan tekstur pada dinding, dengan pengaplikasian bata tempel berwarna putih.
Hal ini untuk mendukung kesan mentah yang telah didapat dari unsur metal hitam dove yang diapplikasikan pada furniture serbaguna area depan kamar mandi.
Untuk warna secara keseluruhan, mengikuti warna pada ruang keluarga lantai satu.
Selasar lantai dua, di desain dengan sederhana, dengan menempatkan 2 furniture bertema industrial berupa kabinet serbaguna di dekat area menuju kamar mandi, dan rak sepatu di selasar menuju ruang cuci jemur dan kamar anak-anak.
Untuk memberikan kesan industrial, maka diberikan tekstur pada dinding, dengan pengaplikasian bata tempel berwarna putih.
Hal ini untuk mendukung kesan mentah yang telah didapat dari unsur metal hitam dove yang diapplikasikan pada furniture serbaguna area depan kamar mandi.
Untuk warna secara keseluruhan, mengikuti warna pada ruang keluarga lantai satu.
Ruang cuci dan ruang jemur, dibuat menjadi satu ruangan dengan area cuci, yang dibuat dengan sistem kering.
Di sini disediakan sink untuk mencuci pakaian-pakaian kecil. Dan semua perlengkapan untuk mencuci, dimasukkan ke dalam kabinet, agar terlihat lebih rapi.
Mesin cuci diinstal langsung ke saluran air bersih dan air kotor, sehingga air cucian tidak mengalir kemana-mana.
Mengingat sudut ini merupakan area jemur, maka untuk atapnya, digunakan material yang transparan. Di satu bagian dinding, digunakan railing, agar tercipta sirkulasi udara yang baik, sehingga mempermudah dan mempercepat proses pengeringan baju, setelah selesai dicuci di mesin cuci.
Sekian presentasi kami untuk proyek Rumah Akasia.
Semoga bermanfaat dan menjadi masukan bagi pembaca yang berencana hendak merenovasi rumahnya.
Kami berharap, pembaca dapat menikmati hasil desain kami, yang tertuang pada eksterior dan interior pada rumah ini. Dan semoga, dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca yang sedang berencana hendak merenovasi rumah di awal tahun 2020 ini.
Silakan menghubungi kami kapan saja. Dengan senang hati, kami akan membantu untuk mewujudkan rumah impian anda, dengan desain kami yang mengutamakan fungsi, keindahan dan kenyamanan.
Salam hangat – VAastu Arsitektur Studio