Vaastu Arsitektur Studio – Konsep hubungan antar ruang di dalam unit ini adalah mengusung tema “simplycity” yang kemudian diterjemahkan ke dalam desain minimalis fungsional untuk menjawab dan mewadahi semua kebutuhan dari pemilik di dalam luasan yang bisa dikatakan kecil dan sangat terbatas.
Di dalam proses desain saya belajar bagaimana mengolah hubungan antar ruang tanpa sekat dinding, sehingga ruang living room dan kitchen saling terhubung dan mewadahi fungsi-fungsi berbeda yang menjadi jawaban kebutuhan ruangan pada apartment ini. Pemilihan material, warna serta penempatan furniture menjadi sangat penting untuk memberikan kesan luas dan cozy. Karena saya ingin menciptakan suasana rumah di dalam hunian ini sehingga terasa rasa kehangatan untuk membangun rasa kekeluargaan. Selain itu juga menciptakan pengalaman yang kaya di setiap ruangnya.
Permasalahan signifikan adalah memberikan penjelasan kepada pemilik yang terbiasa tinggal pada rumah yang luas. Disini terjadi tahapan pematangan akan kemampuan presentasi dan meyakinkan diuji, dan bagaimana saya bersikap sehingga menciptakan kenyamanan pemilik untuk menceritakan keinginan-keinginannya. Tahapan ini menjadi tahapan yang menyenangkan untuk saya karena terjadi keakraban yang solid dan saling memahami satu sama lain.
Living Room & Kitchen/Dapur
Warna yang dipilih untuk living room dan kitchen/dapur adalah gradasi warna hijau dengan permainan lampu kuning. Fungsi warna hijau adalah untuk membangun rasa “segar” setelah penat di dalam perjalanan menuju ke lokasi. Pada salah satu sisi dinding living room menggunakan cermin yang bertujuan untuk memberikan kesan luas serta batasan tidak kasat mata antara kitchen/dapur dengan living room. Untuk melihat efek perbedaannya, dapat dilihat pada foto dibawah ini antara kondisi sebelum dan kondisi sesudah pengerjaan interior
SEBELUM
SESUDAH
Pada tahapan desain yang paling berkesan adalah pengolahan living room dan kitchen yang sempat terjadi perdebatan yang alot antara kebutuhan akan area makan. Tetapi akhirnya pemilik pun mengerti akan keterbatasan ruang. Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana mengolah sirkulasi yang terbatas pada area kitchen/dapur. Sehingga untuk mempertahankan sirkulasi, maka terciptalah ide akan semua meja multi fungsi yang bersifat “movable”. Ini dapat anda lihat pada gambar dibawah ini.
Model kitchen set seperti ini dengan menggunakan meja movable(bergerak) sebagai pemecahan masalah sirkulasi yang sempit, dapat diterapkan pada apartment yang memiliki luasan yang terbatas seperti pada Kebagusan City Apartemen, Apartemen Kalibata City, Apartemen Thamrin City Jakarta dan Apartemen lainnya.
Kamar Tidur Utama
Warna yang dipilih untuk ruang Kamar Tidur Utama adalah gradasi warna cream untuk membangun rasa luas dan nyaman. Ada satu yang unik pada ruangan ini yaitu inovasi “kain batik jarik” menjadi Gorden. Ini tercetus karena mengingat pemilik berasal dari Bantul Jogjakarta sehingga ingin membangun suasana jawa pada kamar tidur pribadinya. Ini dapat dilihat pada foto dibawah ini.
SEBELUM
SESUDAH
Kamar Tidur Anak
Karena luasan kamar tidur ini sangat kecil, yaitu 2m x 2,1m, maka saya memutuskan untuk mendesain Furniture Build in Bed. Keputusan ini setelah mengalami proses survey akan kebutuhan Furniture bed single yang ternyata tidak ada yang muat untuk diruangan ini. Selain itu saya menempatkan cermin pada satu sisi dinding untuk memberikan kesan luas dan lega. Warna yang digunakan pada ruanga ini adalah gradasi warna biru untuk memberikan kesan teduh dan luas.
SEBELUM
SESUDAH
Kamar Mandi
SEBELUM
SESUDAH
Sekian cerita project kami ini dan semoga dapat menjadi informasi bermanfaat dalam menambah wawasan pengetahuan untuk anda yang sedang mengalami kebingungan untuk mendesain interior dan furniture anda dengan luasan ruang yang terbatas.
Apabila anda memiliki pertanyaan mengenai renovasi, desain interior dan desain kitchen rumah, maka sungkan untuk bertanya dengan vaastu arsitektur studio. Kami dengan senang hati akan menjawab pertanyaan-pertanyaan anda…:)